Sinopsis Film Anakluh

Senin, 28 Februari 2011


Film anakluh ini dibintangi oleh aktor rizky hanggono, artis cantik shara aryo and artis shara Aryo. film ini diproduksi oleh Bomb Creative Production.
Sebuah kisah yang diambil dari novel berjudul “Anakluh Berwajah Bumi” karya Eduart Pesta Sirait
.
Berkisah tentang sosok orang tua tunggal, Idayu (43), masih muda, cantik, pintar, menarik. Mempunyai dua putri cantik Mira (23) dan Kirei (18). Suatu hari di sebuah konser di JHCC, Idayu bertemu dengan Nando (43). Dari pertemuan berikutnya dengan Nando yang tak sengaja pula, akhirnya keduanya menemukan kecocokan dalam banyak hal
.
Keterbukaan komunikasi antara Idayu, Mira, Kirei dan Nando sangat bagus. Mira mulai merasa nyaman setiap berdiskusi dan ngobrol dengan Nando. Mira seperti mempunyai seorang sahabat, teman, sekaligus seorang ayah. Mira mengagumi sosok Nando. Secara sembunyi-sembunyi, Mira mulai mencari tahu sosok Nando. dan bahkan Mira mulai nekat menemui Nando di kantin kantornya. Dan … Mira pun jatuh cinta pada Nando, kekasih ibunya
.
Suatu malam, Mira berterus terang pada Idayu bahwa ia telah jatuh cinta pada Nando. Hingga suatu hari Idayu memutuskan mengalah, meninggalkan Jakarta, memilih bekerja dan menetap di Bali. Nando yang merasa gagal menahan Idayu tentu saja terluka hatinya dan menjadi marah dengan dirinya sendiri, karena dia sangat mencintai Idayu
.

Sinopsis Love Story


Film love story ini dibintang oleh artis acha septriasa (ranti), aktor irwansyah (galih) dan aktor reza pahlevi (ayah ranti). film ini diproduksi oleh starvision.
Ranti dan Galih (Acha Septriasa-Irwansyah) selalu bersama-sama sejak belia, kebersamaan yang akhirnya menyemaikan cinta di hati mereka. Di daerah ini tidak ada sekolah, sehingga Ranti dan Galih harus melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk bersekolah melewati tempat-tempat yang terjal dalam terik dan hujan. Ranti dibantu Galih membuat patung kayu seorang guru, Ranti bercita-cita menjadi guru di desanya. Galih bertekad untuk merealisasikan mimpi Ranti
.
Ranti dan Galih mulai menginjak usia remaja dan keduanya seperti tak terpisahkan. Akan tetapi adat masyarakat melarang Galih dan Ranti untuk bersatu. Ada kepercayaan kalau dari desa Galih dan desa Ranti yang terpisahkan sungai menikah, akan mengakibatkan bencana. Keduanya berpisah ketika Galih harus ikut orang tuanya (Maudy Koesnaedi dan Donni Damara) pindah ke kota. Sejak saat itu, tahun demi tahun dilalui Ranti tanpa Galih. Penantian cinta Ranti dilewatkan sambil mengajar di alam bebas ditemani Pengkor (Reza Rahadian), berharap satu ketika Galih akan kembali
.

Sinopsis Rindu Purnama


Film rindu purnama ini dibintangi oleh aktor tengku firmansyah, artis cantik ririn ekawati, artis cantik titi sjuman. Film ini diproduksi oleh mizan productions. Dimana mizan production ini telah menghasilkan film terbaik piala FFI 2010 dan film indonesia box office 2010 yaitu 3 hati 2 dunia dan 1 cinta.
Ditengah-tengah kemegahan dan kemewahan kota Jakarta, hiduplah seorang gadis bernama Rindu, seorang anak jalanan yang tinggal di rumah singgah bersama dengan anak-anak yang senasib dengannya. Di tempat tersebut turut pula hadir Sarah, seorang wanita yang mengasuh mereka.
Suatu hari Rindu tertabrak oleh Pak Surya, seorang pengusaha yang gila kerja dan masih sendiri. Pada kejadian tersebut Rindu mengalami amnesia, dan akhirnya oleh Pak Pur, supir pak Surya, ia di tempatkan sementara di rumah pengusaha tersebut.
Keberadaan Rindu di rumah Pak Surya tidak disukainya, meskipun ia sedang disibukkan dengan proyek terbarunya bersama Monik, anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja, Pak Surya menyempatkan diri untuk menyembuhkan Rindu agar bisa cepat pergi dari rumahnya.
Rindu tahu bahwa keberadaannya tidak disukai Pak Surya dan memutuskan untuk pergi sendiri. Pak Surya pun panik ketika Rindu diketahuinya menghilang dari hadapannya dan sadar bahwa keberadaan Rindu ternyata memberikan kenangan yang mendalam. Pak Surya berusaha menemukan Rindu dengan berbagai cara.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Sarah, yang juga sedang sibuk mencari keberadaan Rindu bersama anak-anak sanggar lainnya, dan mereka pun memutuskan untuk mencari bersama-sama. Dan ternyata, Rindu justru kembali ke sanggar dengan sendirinya setelah pulih dari amnesia-nya.
Kehadiran Rindu kembali ke rumah singgah disambut dengan gembira. Mereka pun merayakannya dengan acara syukuran kecil-kecilan. Tapi kegembiraan mereka kembali terusik. Ternyata proyek yang sedang dijalankan oleh Pak Surya bersama dengan Monik bertempat di pemukiman rumah singgah tersebut dan akan segera menggusurnya.

Sinopsis Rumah Tanpa Jendela


Film Rumah tanpa jendela ini dibintangi oleh Rara (Dwi Tasya), Rafi Ahmad (Raga/Ayah Rara) dan Yuni Shara (Asih/Bude Rara). Film ini merupakan jenis film drama musikal.
Rara (Dwi Tasya) gadis kecil berusia 8 tahun, sangat ingin punya jendela di rumahnya yang kecil berdinding tripleks bekas di sebuah perkampungan kumuh tempat para pemulung tinggal di Menteng Pulo, Jakarta
.
Si Mbok (Ingrid Widjanarko), neneknya Rara - yang sakit-sakitan dan ayahnya, Raga (Rafi Ahmad) yang berjualan ikan hias dan tukang sol sepatu, tidak cukup punya uang untuk membuat atau membeli bahkan hanya selembar daun jendela dan kusennya saja. Rara juga punya Bude, Asih (Yuni Shara)
.
Bersama teman-temannya sesama anak pemulung, sebelum ngamen atau ngojek payung jika hari sedang hujan, Rara sekolah di tempat sederhana khusus untuk anak jalanan. Bu Alya (Varissa Camelia) satu-satunya pengajar sukarelawan disitu yang membimbing dan membina anak-anak pemulung tersebut
.
Di tempat lain, di perumahan mewah kota Jakarta – adalah Aldo (Emir Mahira) anak lelaki berusia 11 tahun yang sedikit terbelakang, merindukan seorang teman di tengah keluarganya yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ia anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak Syahri (Aswin Fabanyo) dan Nyonya Ratna (Alicia Djohar). Kehadiran Nek Aisyah (Atie Kanser) – Ibu Pak Syahri menjadi penghiburan untuk Aldo. Nek Aisyah sangat menyayanginya
.

2011, Genre Film Indonesia Makin Beragam

Senin, 21 Februari 2011


Wajah film Indonesia di tahun 2011 tidak hanya dihiasi horor dan sekuel.
Hanung Bramantyo siap melanjutkan kisah sukses Ahmad Dahlan dalam Sang Penanda dan film reliji 99 Nama-Mu. Riri Riza bersiap dengan Bumi Manusia, karya yang diadaptasi dari novel berjudul sama gubahan Pramoedya Ananta Toer.
“Fenomena lain, rumah produksi besar melahirkan anak perusahaan dengan komoditi dagang sama. Kalau MD Pictures punya Mitra Pictures. MVP Pictures milik Raam Punjabi melahirkan Sentra Pictures. Sentra memproduksi judul komersial. Dimulai Susah Jaga Keperawanan di Jakarta. Tahun ini Sentra siap dengan Arwah Goyang Karawang yang bikin geger gara-gara Julia Perez cakar-cakaran dengan Dewi Perssik,” ulas wartawan film senior Yan Wijaya.
Itulah sebabnya, Raam berani menjanjikan 12 film sepanjang 2011.

Nasib Film Asing di Indonesia


Mulai 18 Februari 2011 kemarin, seluruh film asing asal Amerika ditarik dari seluruh bioskop-bioskop di Indonesia. Noorca Masardi selaku juru bicara pihak 21 Cineplex mengatakan seluruh film-film asing yang berada di tanah air, telah diturunkan dari penayangannya di setiap bioskop yang ada (21/XXI/Blitz Megaplex).
Motion Picture Associated (MPA) mewakili sejumlah perusahan film asing Amerika sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia. Film asing yang ditarik dari penayangannya bukan hanya film lama saja, tapi film yang baru beredar pun sudah ditarik.

Lalu Apa Sebabnya?
Noorca Masardi menjelaskan MPA menarik semua film asing yang tayang di Indonesia, karena adanya ketidakcocokan dengan kebijakan baru dari Ditjen Bea Cukai.

25 Film Terbaik Sepanjang Masa (21-25)

Minggu, 13 Februari 2011


21. Pengantin Remaja (1971)
Sutradara: Wim Umboh
Pemain: Sophan Sophiaan, Widyawati, WD Mochtar, Sofia WD, Fifi Young
Produksi: PT Aries Film
Kalau Hollywood punya film drama romantis yang berakhir tragis berjudul Love Story (1970), perfilman kita punya Pengantin Remaja. Banyak yang menyebut film karya Wim Umboh atas skenario Sjuman Djaya ini jiplakan film Hollywood itu. Wim berkelit. Katanya, Pengantin Remaja lebih mirip kisah cinta Romeo dan Juliet versi Indonesia (nama tokohnya saja Romi (Sophan Sophiaan) dan Juli (Widyawati). Lalu, kisah cinta mereka juga tak direstui orang tua). Ada juga yang bilang gagasan film ini lahir dari Sjuman Djaya. Entahlah. Yang pasti dalam resensi di Tempo pada tahun itu, Salim Said memuji film ini. Salim menulis, "Orang Indonesia juga bisa bikin film yang baik seandainya mereka sungguh-sungguh." Pada kalimat sebelumnya ia menulis, "Agak berlebihan barangkali menyebut Pengantin Remaja sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibikin di Indonesia sejak enam puluhan, kendati pun sulit untuk tidak berkata demikian." Nyatanya, Pengantin Remaja memang film terbaik di eranya. Film itu meraih Golden Harvest Award untuk Film Terbaik di ajang Festifal Film Asia pada 1971.  

22. Cintaku di Rumah Susun (1987)
Sutradara: Nya Abbas Akup
Pemain: Deddy Mizwar, Rima Melati, Doyok, Eva Arnaz
Produksi: PT Parkit Film

25 Film Terbaik Sepanjang Masa (16-20)


16. Petualangan Sherina (1999)
Sutradara: Riri Riza
Pemain: Sherina Munaf, Derby Romero, Uci Nurul, Mathias Muchus
Produksi: Miles Productions
Sebuah tontonan yang mengingatkan kita pada Home Alone (1990). Kala anak kecil mempecundangi orang dewasa. Petualangan Sherina jadi film besar lantaran dianggap sebagai penanda kebangkitan perfilman nasional. Sebelum Petualangan Sherina, bioskop tanah air melulu diisi film esek-esek. Baru setelah film ini datang, orangtua mengantre mengajak anaknya ke bioskop. Petualangan Sherina bertahan di bioskop selama berminggu-minggu. Film karya Riri Riza ini mampu mengundang 1,6 juta penonton ke bioskop. Jika Petualangan Sherina bukan film menarik, penontonnya mungkin tak sebanyak itu. Pada kenyataannya, sebagai karya sinema Petualangan Sherina bukanlah film buruk. Riri mampu bercerita dengan lancar diselingi lagu-lagu Sherina -- ini film musikal.  

17. Daun di Atas Bantal (1997)
Sutradara: Garin Nugroho
Pemain: Christine Hakim, Kahncil, Sugeng, Heru, Sarah Azhari
Produksi: PT Chritine Hakim Film

25 Film Terbaik Sepanjang Masa (11-15)


11. Tiga Dara (1956)
Sutradara: Usmar Ismail
Pemain: Mieke Wijaya, Chitra Dewi, Indriati Iskak)
Produksi: Perfini
Tiga Dara ditasbihkan jadi film karya Usmar Ismail yang paling dikenal orang banyak -- mungkin karena ini film pop, bukan film berat berisi perjuangan revolusi atau kritik sosial. Tiga Dara mengisahkan kehidupan 3 perempuan kakak-beradik berikut suka-duka mereka (hubungan saudara yang kerap ribut-ribut kecil sampai problem dengan lelaki). Saat diedarkan dahulu Tiga Dara tergolong film laris di era 1950-an. Akting tiga bintang utamanya (Mieke Wijaya, Chitra Dewi, dan Indriati Iskak) sulit dilupakan. Ketiganya cantik-cantik dan muda. Mereka juga bermain bagus, diselingi nyanyian merdu (ini film musikal). Yang membuatnya abadi, flm ini masih enak ditonton hingga kini. Pantas rasanya bila Tiga Dara jadi penanda kultural untuk film remaja dari sebuah era (1950-an).

12. Si Doel Anak Betawi (1973)
Sutradara: Sjuman Djaya
Pemain: Rano Karno, Tino Karno, Dewi Rosaria Indah, Tutie Kirana
Produksi: PT Matari Film

25 Film Terbaik Sepanjang Masa (6-10)


6. Arisan! (2003)
Sutradara: Nia DiNata
Pemain: Tora Sudiro, Cut Mini, Aida Nurmala, Surya Saputra
Produksi: Kalyana Shira Film
Untuk ukuran tahun 2000-an sekarang, Arisan! paling tepat ditunjuk sebagai film yang menelanjangi kehidupan di zamannya. Tanpa tedeng aling-aling, Arisan! menampilkan problematika hidup kaum borjuis Jakarta. Ada perselingkuhan, dilema cinta sesama jenis, hingga upaya mempertahankan nilai-nilai keluarga. Semuanya campur-aduk dalam balutan komedi segar. Kepiawaian sang sutradara, Nia DiNata, menggarap realitas ini mengingatkan kita pada kemampuan senada yang dimiliki sutradara besar lain macam Sjuman Djaya atau Asrul Sani. Nia tak cuma menghibur, ia juga mengajak penonton untuk jujur pada diri sendiri. Pesannya jelas, kehidupan kaum jetset Jakarta dipenuhi topeng alias kemunafikan. Arisan! juga jadi darah segar saat perfilman kita yang bangkit lagi dipenuhi film remaja dan horor. Di luar itu, Arisan! yang jadi film terbaik FFI 2004 ini juga melahirkan bintang baru. Tora Sudiro (pemeran Sakti yang gay) namanya. 

7. November 1828 (1978) 
Sutradara: Teguh Karya
Pemain: Maruli Sitompul, Yenni Rachman, Slamet Rahardjo, Sunarti, El Manik
Produksi: PT Intersindo, PT Gemini Satria Film, PT Garuda Film 

25 Film Terbaik Sepanjang Masa (1-5)


1. Tjoet Nja' Dhien (1986)
Sutradara: Eros Djarot
Pemain: Christine Hakim, Pitrajaya Burnama, Slamet Rahardjo, Rita Zaharah
Produksi: PT Kanta Indah Film, PT Ekapraya Film
Sebuah masterpiece! Tak ada yang menyangkal Tjoet Nja' Dhien (1986) dibilang begitu. Film debut penyutradaraan Eros Djarot itu butuh waktu dua tahun buat menyelesaikannya. Pemeran utamanya, Christine Hakim jadi legenda hidup gara-gara film ini. Berkat Tjoet Nja' Dhien, setiap aktris muda pasti menyebutnya sebagai panutan atau bintang idola. Tak ada yang menyangkal pula, sebagai Tjoet Nja' Dhien, Christine berakting sempurna. Tak cuma Christine saja yang serba bagus di film ini. Filmnya sendiri, sebagai sebuah kesatuan karya sinema, nyaris tanpa cacat (diganjar 8 Piala Citra di FFI 1988). Tjoet Nja Dhien tak berisi uraian biografis kehidupan pahlawan dari Tanah Rencong itu. Melainkan juga berisi drama, pengkhianatan, dan kebesaran jiwa. Tak aneh rasanya kalau Tjoet Nja' Dhien merupakan puncak pencapaian dunia perfilman kita yang belum terlewati hingga kini.  

2. Naga Bonar (1986)
Sutradara: MT Risyaf
Pemain: Deddy Mizwar, Nurul Arifin, Roldiah Matulessy, Afrizal Anoda
Produksi: PT Parsidi Teta Film

10 Film Terbaik 2010


1. SANG PENCERAH
Meski SANG PENCERAH tidak diloloskan Komite Seleksi Festival Film Indonesia, film yang mengangkat kisah kehidupan K.H. Ahmad Dahlan ini mendapat apresiasi bagus dari penonton. Sang sutradara, Hanung Bramantyo menyebut jumlah penontonnya mencapai angka 1,3 juta lebih. Setting film ini digarap maksimal dengan mempersiapkan busana dan rekayasa latar. Pujian datang dari berbagai kalangan. Hanung juga benar-benar serius dalam pemilihan karakter, pengarahan akting, dan atmosfer musik yang melatari. Dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai K.H. Ahmad Dahlan, Ihsan Idol sebagai Ahmad Dahlan Muda, dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan dan dukungan pemain lain seperti Sujiwo Tejo, Yati Surahman, Slamet Rahardjo, Giring Nidji, Ikranegara, Dennis Adishwara, dan Agus Kuncoro. Tak heran jika setiap tokoh menjadi menonjol namun tetap tidak tumpang tindih. Hadir saat libur Lebaran, 8 September 2010, film ini menjadi film paling dinanti pada tahun 2010.

2. 3 HATI 2 Dunia 1 Cinta
Film produksi pertama PH Mizan ini digarap dengan detail. Naskah yang diangkat dari dua novel karangan Ben Sohib yang berjudul Da Peci Code dan Balada Rosid dan Delia. Merangkai realitas percintaan anak manusia yang terhalang perbedaan agama. Di Indonesia, kejadian tersebut sudah sering terjadi. Mengangkat tema realitas di masyarakat, film yang dirilis pada 1 Juli 2010 dengan disutradarai oleh Benni Setiawan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Apalagi film yang dibintangi antara lain oleh Reza Rahadian, Laura Basuki, dan Arumi Bachsin yang tayang pada masa libur sekolah.